Anak-anak memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada yang lebih mudah menyerap informasi dengan membaca, ada yang lebih suka mendengarkan, dan ada pula yang belajar paling efektif melalui gerakan dan aktivitas fisik.
Parents, apakah si kecil tipe anak yang selalu aktif bergerak, tak bisa diam, dan lebih suka kegiatan fisik dibanding akademik? Jika iya, bisa jadi si kecil cenderung menyukai gaya belajar kinestetik.
Memahami ciri anak kinestetik sangat penting agar nantinya parents bisa membantu si kecil dalam memahami gaya belajar dan pola asuh anak kinestetik yang sesuai dengan dirinya.
Apa Itu Kecerdasan Kinestetik?
Kecerdasan kinestetik adalah salah satu jenis kecerdasan majemuk yang dikemukakan oleh Howard Gardner, seorang pakar pendidikan dari Amerika Serikat.
Mereka sering disebut sebagai pelajar taktil karena mereka perlu melakukan sesuatu untuk benar-benar memahami dan mengingat informasi.
Sebab, mereka cenderung lebih mudah belajar dengan melakukan, daripada hanya mendengarkan atau membaca.
Orang dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi umumnya lebih mahir dalam aktivitas yang melibatkan koordinasi motorik, seperti olahraga, menari, bermain alat musik, melukis, menggambar, hingga memasak.
Ciri Anak Kinestetik
Parents, jika si kecil memiliki ciri di bawah ini, bisa dibilang mereka termasuk pembelajar kinestetik. Berikut beberapa ciri anak kinestetik:
1. Senang Bergerak
Anak kinestetik selalu antusias dengan aktivitas fisik. Mereka memahami informasi baru dengan lebih mudah ketika menggunakan gerakan seluruh tubuh dan indera perabanya.
Inilah sebabnya mengapa mereka sering bergoyang, memantul, mengayunkan kaki, bergoyang, mengetuk, dan tampak tidak bisa duduk diam. Sebab bagi mereka diam di satu tempat terasa membosankan.
2. Ekspresif dengan Gerakan
Anak dengan kinestetik sangat aktif dan sering menyukai aktivitas yang melibatkan gerakan, seperti olahraga atau menari.
Selain itu, pembelajar kinestetik cenderung menggerakkan tangan dan memberi isyarat saat berbicara.
3. Suka Bereksperimen
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik yaitu anak lebih senang belajar melalui sentuhan dan percobaan langsung.
Mereka suka bermain dengan benda-benda nyata, seperti tanah liat, balok, atau lego. Mereka juga senang bereksperimen dan mencoba hal-hal baru.
4. Lebih Mampu Mengingat Melalui Gerakan
Misalnya, mereka akan lebih mudah mengingat rumus matematika jika diiringi dengan gerakan tubuh.
Juni Anton memberikan contoh gaya belajar kinestetik. Misalnya parents sedang membantu si kecil belajar pertambahan, anak kinestetik tidak bisa β1 + 1 = 2β karena itu membosankan bagi mereka.
Jadi contoh gaya belajar kinestetik yang bisa parents terapkan yaitu dengan βIni mama punya 1 pulpen, ini mama punya 1 pulpen lagi. Jadi, mama punya berapa pulpen, nak?β.
Cara Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik pada Anak
Berikut adalah beberapa cara yang bisa parents lakukan untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak:
1. Libatkan Anak dalam Kegiatan Belajar yang Bersifat Aktif
Pola asuh anak kinestetik yang bisa parents lakukan yaitu dengan selalu melibatkan anak dalam kegiatan belajar yang bersifat aktif.
Mengingat anak kinestetik tidak menyukai berdiam diri, parents bisa mengajak si kecil untuk bermain di luar ruangan, berolahraga, menari, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.
2. Manfaatkan Media Pembelajaran yang Menarik
Gunakan media pembelajaran yang melibatkan gerakan tubuh, seperti puzzle, play-doh, atau permainan membangun balok.
3. Ajak Kegiatan Kreatif dengan Tangan
Anak kinestetik biasanya juga memiliki kemampuan motorik halus yang baik.
Ajak anak melakukan kegiatan kreatif seperti menggambar atau membuat prakarya untuk mendukung kecerdasan kinestetiknya.
Selain itu, parents juga bisa mengajaknya untuk melakukan eksperimen sains sederhana. Sebab, mereka suka dengan hal-hal baru.
Nah parents itu dia ciri anak kinestetik. Perlu parents ketahui, setiap anak memiliki gaya belajar yang berbeda.
Kenali gaya belajar anak Anda dan sesuaikan metode pembelajaran dengan gayanya untuk mendukung perkembangannya.